Semarang Gallery: Sapuan Kuas dan Kelaliman Bentuk 

Halo, Warga Atlas! Sehubungan dengan diadakannya pameran seni yang berjudul Sapuan Kuas dan Kelaliman Bentuk di Semarang Gallery pada 19 Agustus 2023, kali ini kita bakal ngebahas pikiran-pikiran dari Heru Hikayat terhadap karya dari 3 perupa, yakni Klowor Waldiyono, Rudy Murdock, dan Pidi Baiq. Sebagai seorang Kurator dari Sapuan Kuas dan Kelaliman Bentuk, Heru Hikayat mencetuskan pendapat yang menarik soal karya ketiga perupa itu. Baginya, karya mereka dideskripsikan sebagai “lalim” yang berarti kesewenang-wenangan dan ketidakadilan. Bukan berarti lalim yang dimaksud oleh Heru Hikayat ini diartikan olehnya secara literal kearah negatif, namun lebih ke arah bagaimana karya seni dari para perupa menundukkan imajinasi seorang Heru.

“Wujud dalam benak menaklukkan wujud nyata; inilah yang membuat kata ‘lalim’ terus-menerus memantik saya.” Ujarnya dalam tulisannya yang berjudul Antara Tubuh dan Monster. Bagi Heru Hikayat, Klowor, Rudy, dan Pidi menonjolkan garis sebagai elemen utama dari bentuk. ketiganya menggerakkan kuas dengan luwes, spontan, dan bersicepat. Cara ketiganya menyapukan kuas pada bidang gambar sudah tidak terkekang pada suatu acuan; bentuk realitanya.

Studio pertama yang disinggahi oleh Heru Hikayat pada proses persiapan pameran jatuh kepada Klowor Art House yang terletak di Kawasan Sleman. Hal yang menarik perhatiannya di sana adalah 2 gaya khas atas karya-karya Klowor. Karya-karya yang berukuran kecil merupakan karya yang dibuat langsung oleh Klowor di lokasi, sementara karya-karya yang berukuran lebih besar adalah karya-karya yang dibuat di studio.

Tempat kedua adalah studio milik Rudy Murdock, di Kawasan Sukorejo, Kota Semarang. Hal yang memantik Heru adalah sebuah lukisan hitam putih di atas sebuah papan. Sekali lagi, karya ini adalah soal garis dan sapuan. Bagi Heru, sapuan kuas Rudy Murdock terlihat “liar”, bukan dalam artian negatif, namun sama halnya dengan lalim tadi. Sapuan kuasnya diperagakan dengan leluasa, tak terikat pada kebutuhan untuk mempertunjukan bentuk.

Terakhir yang didatangi oleh Heru Hikayat adalah studio milik Pidi Baiq, di Kawasan Lembang, Bandung Barat. Dalam benak Heru, Pidi Baiq yang seorang pencerita sudah terbiasa dengan mendasarkan karyanya pada narasi. Sudah biasa bagi Pidi untuk mengikat melalui deskripsi dalam tulisannya dengan humor, namun pada lukisannya Pidi bisa sangat serius, namun tetap terbalut dengan humor. Semuanya direpresentasikan oleh Pidi melalui keluwesan sapuan kuasnya.

Karya ketiganya terlihat bahwa bentuk ditundukkan secara “lalim” oleh pandangan yang meliar, selera artistisk, dan humor. Di atas segalanya ada tangan yang bergerak dengan luwes menyapukan kuas di atas bidang. “Kelaliman membuat penikmat seni dapat menikmatinya secara artistik pula. Walaupun sekali-kali terdapat kecemasan dan ancaman di dalamnya, tapi selalu ada harapan di sana.” Sambungnya dalam Antara Tubuh dan Monster.

Periode pameran akan berlangsung mulai tanggal 19 Agustus 2033 sampai 19 Oktober 2023. Bagi Warga Atlas yang mau datang atau telah diundang secara resmi,  yuk saksikan bersama Opening dari Acara Sapuan Kuas dan Kelaliman Bentuk yang akan dimulai pada tanggal 19 Agustus 2023, di Semarang Gallery pukul 19.00 WIB dan dimeriahkan oleh The Panas Dalam Bank. Untuk info lebih lanjut, kunjungi @semarang_gallery 

Sampai jumpa!

Share: