Taruna Liar: Local Short movies to enjoy while you eating!

Warga Atlas, pernah nggak sih merasa kesusahan buat ngikutin series atau nonton film karena waktu berasa serba mepet? Atau lagi pingin nonton film-film pendek lokal tetapi masih bingung mau mulai darimana? Di artikel ini, kita akan membagikan 5 (lima) film pendek lokal pilihan Atlas Room!

Yuk, simak pilihan kami di bawah ini:

  1. Indie, Bung! (2014)

Film pendek yang berdurasi cuma 12 menit ini membekas karena kepolosannya. Dimulai dari pasutri yang asyik dengan ‘obrolan meja makan’ mereka yang di awal udah mulai agak nyebelin karena ke-patriarkis-an dari si suami. Tapi, justru ada kejutan di dalamnya! Tiba-tiba scene berpindah ke Mas Imam dan Mas Anto yang berada di angkringan ngobrolin imajinasi mereka dalam membuat film mulai dari setting kamera sampai pengambilan gambar. Alias? Yap! Pasutri tadi ternyata adalah salah satu scene yang sedang mereka berdua imajinasikan untuk dijadikan film yang mereka mau! 

  1. Pulang (2023) 

Hangat dan sederhana membuat film pendek dari KAI (Kereta Api Indonesia) ini menjadi sangat indah. Bagi orang Semarang atau yang pernah dan sedang merantau di kota ini, Stasiun Tawang agaknya selalu menyimpan memori. Makna lagu “Paman Tua” dari Nadin Amizah tersampaikan secara sempurna di film pendek ini. Ditambah akting dari aktor senior kebanggaan Indonesia, Ray Sahetapy, tidak diragukan lagi di sini. “Pulang” mengingatkan kita semua untuk tetap tidak lupa untuk pulang ke rumah sejauh apapun kita pergi.

  1. Kisah 3 Tahun (2020)

Film pendek ini sempat ramai di Twitter (sekarang X) pada masanya. Konflik sangat kentara sejak awal hingga akhir, membuat penonton langsung mengerti apa yang dibawa oleh film ini, hingga akhirnya penonton berada di ujung cerita menyadari betul bahwa kecocokan tidak cukup. “Realita itu pahit!” adalah hal pertama yang kita pikirkan setelah credit scene mulai diputar.

  1. Natalan (2015)

Sama halnya dengan film ‘Pulang’, Natalan bercerita tentang keluarga dan kepulangan anggota keluarga ke rumah. Berbeda dengan akhir dari ‘Pulang’, Natalan memiliki akhir yang pahit bagi mayoritas orang. Cerita dan alurnya bisa dibilang dekat dengan lingkungan kita semua, karena cerita seperti Natalan hal yang unfortunately sangat sering didengar. Lagi-lagi, film pendek ini berbicara tentang untuk tidak pernah lupa dengan rumah dan orang-orang di dalamnya. 

  1. Balik Jakarta (2016)

Nano-nano! Mulai dari ketawa, jengkel, sampe sedikit mewek bisa kita rasain saat kita nonton film ini. Driver ojek yang punya wawasan tinggi dan bergelar sarjana bisa menggambarkan bagaimana kerasnya kehidupan ibukota bertemu Gunther, turis asal Jerman, yang meminta tolong diantarkan ke alamat yang ia ingin datangi. Dari menit ke menit, sesekali kita disuguhkan polemik serta kebiasaan masyarakat kita sehari-hari yang cukup menggelikan, contohnya nerobos lampu merah. Penonton akan dibawa perasaan saat menit-menit terakhir.

Share: