Wisnu Candra: Kue, Sepakbola, Baja, dan Sinema

Sudah pernah mendengar film Nasida Ria: Sun Stage? Film dokumenter dari Nasida Ria yang beberapa waktu lalu diputar di FFD Jogja dan JAFF? Suri kali ini, kita berkenalan lebih jauh dengan sang sutradara, Wisnu Candra.

Wisnu Candra, biasa dipanggil dengan sebutan ‘Son’, merupakan seorang filmmaker asal Kota Semarang. Sejak masih belia, aktifitas sehari-hari Son bisa dibilang lumayan jauh dengan sinema. Membuat kue, ikut klub sepak bola, balapan liar, mendengarkan musik-musik underground, dan buruh pabrik baja, merupakan kisi-kisi dari isi kehidupannya. Hingga suatu saat, Son, berakhir mengenal film.

Q: Hai, Kak Son! Apa kabar? Semoga baik-baik aja, ya! Lagi sibuk ngapain nih, Kak Son?

A: Halo kak, kabar baik nih.. Semoga semuanya begitu. Kalo soal sibuk selain pekerjaan, memantau rilis episode one piece terbaru juga jadi salah satu kesibukanku wkwkwk

Q: Lihat spill dari biografi Kak Son nih, jauh banget dari sinema! Momen apa yang membuat Kak Son jatuh cinta? Bisa diceritakan?

A: Bukan banget, jauh parah malahan itu wkwkwk. Jatuh cinta sama siapa nih? Sama si dia? atau sama Mbak Maggie Cheung? Wkwkwk. Yang bikin jatuh cinta sama sinema? Kalau mengingat ke belakang, selain pengen coba hal baru. Hal yang paling aku ingat, karena film ini mengisi realita kosong yang gak bisa aku lakukan di realita nyata.

Q: Nggak lama ini, salah satu film Kak Son berhasil menjadi salah satu yang dipilih untuk diputar di FFD dan JAFF. Bisa diceritakan nggak sih awal mulanya gimana? Is there any special experience that you would love to tell us saat acara berlangsung?

A: Oh iya, kemarin bulan Desember. Jadi awal mula Nasida Ria itu sebenernya karena momentum personal aja sih kak, semacam tiba tiba mendapatkan dentuman yang kalau ditulis juga gak tau gimana membahasakannya. Sepanjang festival seru, banyak kenalan baru, temu kangen dengan teman lama dari Sabang sampe Merauke, yang paling spesial selain film ini bertemu penontonnya adalah kerja keras teman” Piixpopuli Film Club yang sudah berjibaku menyumbang energi, pemikiran, buat film ini sampai bisa diputar oleh JAFF dan FFD.

Q: Setelah Nasida Ria: Sun Stage, bisa spill tipis-tipis nggak nih kira-kira akan ada kejutan apalagi dari Kak Son dan team tahun ini atau mungkin yang terdekat? Ceritain dong, xixixi

A: Mungkin lebih tepatnya di tahun 2024 ini kali ya kak?… ada beberapa drat film pendek juga (fiksi 15 menit) ini masih proses riset, cuman masih milih salah satu judul yang fix akan diseriusin tahun ini. Judulnya “Fish, Underground” soal pecinta ikan, sama yang kedua ada judulnya  “Laron-Laron” soal pemilik toko kostum ulang tahun, sementara sih itu yang baru bisa di spill.

Q: Kalau Kak Son bisa membuat film dengan ide liar Kak Son–apapun genre dan ceritanya–kira-kira mau genre apa dan ceritanya kayak gimana?

A: pertanyaan menarik wkwkwk, gore-thriller-revenge sepertinya itu deh yang saat ini ada didalam kepala wkwkwk, ceritanya soal apa belum kepikiran.

Q: Sebutkan 3 (tiga) film yang menurut Kak Son sangat impactful dan life-changing buat Kak Son sendiri! Kasih tau impact nya gimana juga, ya! Hehehehe

A: Pertama ada Rindu Kami Padamu by Garin Nugroho – 2004. Impactnya semakin percaya bahwa saya itu kosong wkwkwk! Kedua, The Taste of Tea by Katsuhito Ishii – 200. Dampak setelahnya, saya semakin percaya bahwa film lebih naturalis daripada dunia, Lalu terakhir, Un Chien Andalaou by Luis Bunuel x Salvador Dali – 1929. Saya semakin percaya bahwa potongan mimpi bisa menjadikan saya semakin manusiawi!

Q: Terakhir! Kata-kata sinema hari ini!

A: Sesungguhnya, Allah juga menyayangi hambanya yang bersinema.

Tertarik lebih lanjut dengan Wisnu Candra dan karya-karyanya? Kunjungi Instagram Wisnu Candra di @wsncndra atau @pixpopuli.fc untuk lebih lanjut.

Hmmm… kira-kira, siapa lagi ya Suri selanjutnya? Kindly e-mail us on atlasroommedia@gmail.com  or DM us to @atlasroom.id on Instagram!

Sampai jumpa di Suri selanjutnya.

Share: